Friday, March 23, 2018

Tetap Memelihara Cinta Walau Berbeda Benua

Tetap Memelihara Cinta Walau Berbeda Benua


Sudah dua bulan ini saya dan suami tinggal berjauhan di lain benua. Ya, kita sedang menjalani long distance marriage (LDM) untuk selama beberapa waktu ke depan. Syukur pada Allah SWT yang telah memberikan rejeki sama suami untuk meneruskan sekolah di salah satu Negara di Benua Eropa. Sesuatu yang sudah beliau perjuangkan sejak lama. 

Rasanya gimana tinggal berjauhan. Tentu sedikit rasa sedih ada karena kita terbiasa tinggal satu rumah. Apalagi jika anak-anak sudah merasa kangen, terutama gadis kecil di rumah yang berusia 6 tahun yang cukup dekat dengan ayahnya. Dengan nada sedih dan merajuk dia suka bilang kangen ayahnya. Alhamdulillah ada teknologi yang memudahkan komunikasi sehingga kita bisa melakukan videocall.
 
long distance marriage
pixabay.com

Bahagia dan bersyukur juga tentu saja saya rasakan. Bahagia saat suami bisa lolos seleksi diantara banyak pelamar beasiswa dan bersyukur saat mengetahui beliau di sana sehat walafiat. Doa-doa tiada henti saya panjatkan agar beliau bisa menjalani pendidikan dengan sabar dan lancar.

Banyak orang bilang hubungan jarak jauh itu kurang bisa dipertahankan. Mungkin ada benarnya karena jarak yang jauh kadang-kadang bisa menghambat komunikasi. Yang dekat saja bisa cekcok, apalagi yang jauh. Tetapi semua saya pasrahkan saja sama Allah SWT. Yang penting saat ini bagaimana saya dan suami tetap memelihara cinta walau berbeda benua. Ya, memelihara cinta. Karena pasangan yang sudah beberapa tahun menikah bisa jadi mengalami kejenuhan sehingga perlu memelihara cinta mereka. Apalagi jika dipisahkan dengan jarak yang membentang, memelihara cinta adalah suatu keharusan jika hubungan rumah tangga ingin tetap harmonis.

Beberapa hal ini sebaiknya dilakukan pasangan long distance marriage untuk memelihara cinta mereka.

  1. Saling memberi kabar
Penting untuk setiap pasangan saling memberi kabar agar tidak ada saling curiga. Laki-laki sebaiknya mengerti bahwa perempuan lebih dominan perasaannya dan lebih banyak bicara. Mungkin ia sedikit-sedikit akan berkirim pesan, mengeluh, atau bertanya ini dan itu. Perempuan juga sebaiknya mengerti jika lelaki itu kadang-kadang tidak banyak bicara dan tidak bisa melakukan banyak hal dalam satu waktu. Ketika ia tak bisa membalas pesanmu, mungkin ia sedang sibuk dengan urusannya atau sedang mengambil ruang untuk dirinya sendiri. Setiap orang harus mempelajari gaya komunikasi masing-masing pasangannya agar bisa berkomunikasi dengan baik.

long distance marriage
pixabay.com
 
  1. Ungkapkan sayang
Tidak semua orang bisa mengungkapkan sayang pada pasangannya. Ada yang bisa mengungkapkannya langsung dengan kata-kata, namun ada juga yang mengungkapkannya langsung dengan perbuatan. Apapun itu, yang penting pasangan kita tahu bahwa kita menyayanginya dan akan tetap mendukungnya. 

  1. Manfaatkan teknologi untuk berkomunikasi
Banyak yang bilang teknologi seperti dua sisi mata uang, bisa bermanfaat namun juga bisa menimbulkan maslahat (keburukan). Mari kita ambil manfaatnya ketika menjalani long distance marriage. Kadang-kadang anak gadis kecilku walau kangen berat sama ayahnya, namun kalau sudah video call dia suka bilang kalau dia tidak merasa jauh dengan ayahnya. Kangen pun terobati saat melihat ayah tercinta di depan mata.

  1. Saling berkunjung
Jika memungkinkan, saling berkunjung saat menjalani LDM sebaiknya dilakukan. Dalam setahun, pastilah ada masa cutinya buat yang kerja. Memang jadinya harus pintar mengatur keuangan karena butuh dana jika harus menemui pasangan di luar kota bahkan luar negeri. Belum lagi, biaya hidup jadi terbagi dua.

  1. Menyibukkan diri untuk mengurangi kegalauan
Menyibukkan diri bisa dilakukan untuk mengurangi kegalauan saat menjalani LDM. Justru saat LDM ada peluang melakukan kegiatan yang tidak bisa banyak dilakukan saat pasangan ada. Misalnya dengan menjalani hobi yang menyenangkan.

  1. Saling mendoakan
Saya pernah mendengar bahwa doa istri untuk suaminya itu mustajab (mudah bagi Allah SWT untuk mengabulkannya), begitupun sebaliknya. Jadi, banyaklah berdoa yang baik pada Allah SWT untuk pasangan kita. Semoga ia yang ada jauh di sana tetap sehat dan sukses dalam pendidikan atau karirnya. Banyak berdoa juga agar segera berakhir masa LDM nya dan bisa berkumpul lagi dengan pasangan dalam satu rumah.

long distance marriage
islamicity.org
 
  1. Saling setia
Bagi pasangan yang sudah terikat dengan pernikahan, sebaiknya berkomitmen untuk setia pada pasangannya. Setiap orang sebaiknya punya batasan jika bergaul dengan lawan jenis ketika sudah menikah. Misalnya, jika ingin curhat ya sebaiknya curhatlah pada pasangannya. Karena sudah banyak kasus yang menunjukkan kalau curhat dengan lawan jenis secara intens itu berpeluang terjadinya perselingkuhan.

  1. Jadikan sabar dan shalat sebagai penolong
Jika berbagai kesulitan saat menjalani LDM datang, jadikanlah Allah SWT sebagai penolong dengan bersabar dan beribadah pada-Nya. Apalagi kalau sudah menyangkut hubungan suami istri, sebaiknya banyak bersabar dan beribadah pada Allah SWT saat LDM agar terhindar dari berbagai godaan. 

Sebaiknya hindari deh saling berkirim sex texting or picture pada pasangan, karena kecanggihan teknologi bisa menjadi buah simalakama. Bisa jadi akun anda dibobol dan gambar anda disebarkan ke khalayak dunia maya. Saling berkunjunglah agar tidak terjadi fitnah. Tidak heran di masa Nabi, Umar bin Khaththab RA pernah membuat peraturan bahwa tugas terjun ke medan perang maupun menjaga perbatasan bagi seorang suami paling lama empat bulan. Hal ini dilakukan agar suami dan istri bisa melaksanakan hak dan kewajibannya seperti biasa. Wallahualam.

Bicara tentang cara mencintai baik pada pasangan, orangtua, maupun lainnya, teman-teman saya juga punya ceritanya sendiri yang menarik tentang cara mencintai. Simak yuk cara Ike Yuliatuti mencintai suaminya yang lebih muda, cara mbak Nurul Rahmawati mencintai ibunda yang sudah tiada, dan cara mencintai pasangan dari mbak Yurmawita dan cerita cinta lainnya dari mbak Maria Soraya.


visit link download